Pagi yang Mendung
K etika bangun dari tidurku yang lelap, hal yang pertama aku ingat adalah dirinya, entah kenapa aku masih terus saja memikirkannya, ingin mengetahui kabar darinya, dia lagi apa, apakah dia baik-baik saja, dia lagi dalam posisi membutuhkan bantuan atau tidak, aku ingin tahu semua hal tentangnya, tapi mungkin itu hanyalah harapan yang tidak bakal terwujud karena mungkin dia sudah tidak butuh keberadaanku lagi. sekitar jam 08.30 aku lewat depan kosannya, hanya untuk memastikan apakah dia sudah pulang atau belum dengan cara melihat es buah yang aku gantung di pintunya, ternyata sampai sana sudah tidak ada es buahnya, itu berarti dia sudah sampai kos entah jam berapa, lega sih akhirnya di lihat juga es buah yang di gantung di pintu itu. sesampainya saya di rumah mulailah saya melanjutkan tulisan ini, setiap orang mempunyai satu ingatan yang tidak akan pernah pudar sekeras apapun mereka mencoba menghapusnya, dan itu senyum di wajahnya, entah kenapa senyumnya itu masih terbayang, say